Sebagai penggemar Jepang, saya juga salah satu penggemar dari salah satu fashion Jepang. Jenis fashion ini sebenarnya sudah lama ada di Jepang. Seperti fashion-fashion lain di Jepang. gothic lolita ini sebenarnya juga merupakan percampuran dari fashion ala barat yang dikasih sentuhan-sentuhan Jepang.
Kalau dalam pengertiannya, gothic lolita ini sebenarnya percampuran dari dua fashion sekaligus, lolita dan gothic. Lolita kalau kita lihat baik-baik itu dulu di pakai sama boneka-boneka yang bisa dipecah dengan terusan gaun setengah panjang dan megar (doll victorian style). Biasanya warna yang dipakai terkesan soft seperti soft pink atau baby blue. tapi juga ada warna-warna lainnya yang tentunya terkesan childish sekali.
Lolita sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu classic lolita dan sweet lolita. kalau yang classic lolita lebih mengedepankan pada polesan make-up yang lebih dewasa, sedangkan sweet lolita lebih ke arah childish.
Ada tulisan juga yang menyatakan fashion ini adalah perwujudan nyata dari terms "lolita complex" yang dimaksudkan sebagai sebuah bentuk lain dari hasrat seksual orang dewasa terhadap anak kecil (Lolicon),Terms inilah yang dipakai bagi fashion Jepang dalam membuat fashion lolita saat saya mencari referensi untuk menulis artikel ini saya sempat melihat novel berjudul " Lolita " di Gramedia kota samarinda.
Itulah sedikit salam perkenalan dari " Lolita ". Kalau gothic sendiri di Jepang tidak ada bedanya dengan style gothic lainnya di luar Jepang. Penuh dengan nuansa hitam, dan dengan make-up yang identik dengan warna hitam, dan terkesan menyeramkan. Namun, dalam beberapa hal, gothic identik dengan agama Kristen katholik, seperti bangunan gereja peninggalan jaman dulu, gereja dan beberapa rumah tua bernuansa gothic.
Di Jepang sendiri, gothic bukanlah merupakan salah satu jenis fashion terbesar. Malah dapat dikatakan gothic (without lolita) merupakan salah satu fashion dengan penggemar minimun. Karena di Jepang sendiri jarang sekali ada orang yang beragama katolik (rata-rata orang jepang beragama shinto).
Penemu dari fashion gothic lolita sendiri menurut sepengetahuan saya sampai saat ini masih belum ditemukan siapa?. Namun, salah satu ikon yang berhasil mengangkat gothic lolita sebagai fashion terbesar di Jepang adalah penemu sekaligus gitaris dari band yg beraliran visual kei, Malice Mizer, atau yang akrab disapa Mana-Sama. Mana-Sama, walaupun bukan sebagai penemu dari fashion lolita gothic ini, merupakan salah satu ikon yang berkontribusi membuat fashion ini dikenal oleh masyarakat, baik di Jepang maupun di luar Jepang. Karena itu, Mana-Sama sendiripun dikatakan sebagai ikon dari gothic lolita itu sendiri.
Selain itu, Mana-Sama juga membuat beberapa desain untuk fashion yang berhubungan dengan gothic lolita. Mana-Sama mengeluarkan sebuah ikon gothic lolita terbaru yang ia beri nama EGL (Elegant Gothic Lolita), melalui butik yang dia dirikan, dia mengembangkan beberapa jenis fashion terbaru dari gothic lolita ini.
Gothic lolita sendiri dikenal dengan dandanan ala lolita yang mana bedanya adalah terletak dari warna kostum. Kalau lolita terkenal dengan warnanya yang cerah dan berwarna-warni, gothic lolita lebih mengedepankan warna-warna gelap, seperti hitam, biru tua, merah tua, ungu tua, mungkin untuk menonjolkan kesan gothicnya. Walaupun ada juga yang menggunakan warna putih. Karena dalam hal make-up wajah, gothic lolita tidak seseram make-up gothic. Walaupun masih menggunakan eye shadow berwarna hitam, namun gothic lolita tidak membuat seluruh wajah mereka ditutupi dengan riasan wajah yang serba menyeramkan. Make-up yang digunakan biasanya gelap di bagian mata, dan minimalis di bagian yang lainnya.
Selain itu jenis fashion ini juga hampir sama dengan lolita. Biasanya rok yang megar dan diatas lutut, lalu dihiasi stocking atau kaus kaki yang warnanya senada dengan rok mereka. Lalu sepatu model platform, baik berbentuk boots dengan panjang hingga di bawah lutut, atau berbentuk platform biasa. Atau malah berbentuk mary-jane, mary-jane adalah sepatu yang biasa digunakan anak-anak usia playgroup hingga usia taman kanak-kanak. Pokoknya semuanya terkesan childish, namun gothic? bisa dikatakan " innocent but still mysterious " .
Fashion ini memang banyak mengambil inspirasi dari kebanyakan gaya-gaya vampir ala barat (entah kenapa vampir selalu dari barat), dan mereka menuangkannya di dalam fashion gothic lolita ini, tidak jauh berbeda dengan lolita, gothic lolita ini juga menggunakan pita-pita, renda, juga bunga-bunga (biasanya rose) di dalam aksesoris nya. Sebagai penambahan, biasanya mereka menambahkan kalung salib besar dengan aksen gothic, ataupun dengan gambar tengkorak. juga aksesoris dengan nuansa gothic lainnya. atau bahkan langsung menggunakan aksesoris gothic itu sendiri. Selain itu, para penggemar fashion ini biasanya juga membuat sendiri aksesoris mereka, mulai dari ikat kepala hingga aksesoris lainnya seperti kalung, gelang, payung berhias renda dan juga hiasan-hiasan lainnya.
Walaupun Mana-Sama biasanya menggunakan make-up yang tebal untuk memberikan kesan pucat di mukanya, namun, dalam beberapa make-up gothic lolita yang digunakan kaum muda-mudi di Jepang kebanyakan tidak meniru cara Mana-Sama. Mana-sama menggunakan make-up tebal mungkin juga karena Mana-Sama adalah laki-laki, makanya dia menggunakan make-up untuk menunjukkan kesan perempuan di dalam penampilannya. Kebanyakan anak muda Jepang hanya menambahkan warna-warna gelap untuk eye shadow mereka. Untuk lipstick biasanya mereka menggunakan warna-warna nude, dan mereka juga masih menggunakan blush on untuk menampilkan kesan segar, walaupun hanya berwarna peach.
Ada beberapa bentuk fashion dari lolita sendiri, diantaranya:
1. Gothic Lolita
Gothic Lolita (dikenal di Jepang sebagai gosurori, “ goth-loli ”) merupakan campuran dari Gothic dan Lolita fashion. tahun 1980-an merupakan kemunculan style Gothic di Jepang Namun, Gothic Jepang ada bedanya dari subkultur Gothic dari barat. fashion Gothic ini telah diadopsi ke dalam Lolita fashion melalui penggunaan make up nuansa gelap, pakaian, dan tema dalam desain. Gothic Lolita digunakan untuk makeup. Lipstik merah dan garis mata, dibuat menggunakan eyeliner hitam, adalah gaya khas riasan Gothic Lolita tidak begitu berat atau dramatis seperti gaya Gothic Barat. Gaya make-up baru menekankan warna lebih terang tapi tetap mempertahankan riasan mata yang berat.
Baju sendiri yang biasanya menggunakan skema warna gelap seperti hitam, biru gelap dan ungu, sering dengan aksen putih (paling sering hitam-putih)
. Seperti subkultur gothic barat, perhiasan dan simbol-simbol keagamaan lain juga digunakan untuk accessoris Gothic Lolita. Aksesori lain, seperti tas dan dompet, sering dalam bentuk umum seperti kelelawar, peti mati, dan salib.
2. EGL (Elegan Gothic Lolita),
Yang dikenalkan sama Mana-Sama ini memiliki dasar model yang sama dengan kebanyakan style lolita lainnya. Menggunakan rok terusan yang megar, dengan beberapa hiasan imut seperti pita, renda, dan yang lainnya.
Fashion label gothic lolita milik Mana sendiri bernama , " Moi-même-Moitié ", telah berkembang menjadi sangat sukses. Untuk menggambarkan desain label barunya, ia mendorong penggunaan istilah Elegant Gothic Lolita (EGL) dan Elegant Gothic Aristocrat (EGA).
3. GURORORI (Guro Lolita),
Disebut “Grotesque Lolita”, “Bleeding Lolita” atau “Lolita yang Terluka”, jenis fashion ini memang mirip sama Gothic Lolita, bedanya pada cara make-up. Di fashion ini make-upnya lebih ekstrim. Lebih mengarah ke arah make-up yang menggambarkan wajah yang rusak, atau wajah yang diperban. wajah di make-up seseram dan sehancur mungkin. Bukan hancur karena make-up nya sembarangan. tapi make-up yang digunakan memang menggambarkan muka yang hancur, seperti mata yg keluar darah, atau mata hilang, hidung yg kropos, mulut yang dijahit, perban yang dipasangkan di salah satu mata, Guro Lolita menggunakan item seperti darah palsu, eyepatches, dan perban untuk memberi kesan cedera. Konsep Guro Lolita adalah terutama untuk mengambil bentuk boneka yang patah atau rusak. Guro Lolita's sering punya pistol atau pisau di tangan mereka di foto untuk mewakili efek mengerikan.
4. PUNK LOLITA,
fashion ini adalah bentuk punk dari Gothic Lolita ini. Masih dengan pattern lolita yang biasanya. kostum rok di atas lutut, dengan kaus kaki bermotif warna belang-belang , seperti hitam-putih, merah-hitam, dan lain-lain. Salah satu tokoh anime yang menggunakan fashion Punk Lolita ini adalah Misa Amane, dalam manga atau anime laris " Death Note ". Mungkin karena wardrobe (bahan) yang mudah jadi banyak yang menggunakan fashion lolita seperti ini. Lihat saja Misa, dia tinggal menggunakan tanktop, rok mini, kemudian sarung tangan punk, choker, beberapa kalung dan gelang berbentuk salib ataupun dengan model gothic, dan boots. Dandanannya, biasa saja. Dalam ukuran gothic, dandanan punk lolita masih dianggap normal, karena make-up yang dipakai biasanya tidak pernah menampilkan kesan seram.
5.SWEET LOLITA,
ini salah satu bentuk fashion lolita yang paling digemari oleh para remaja Jepang, selain Gothic Lolita. Fashion ini banyak sekali dipengaruhi oleh style Rococo, seperti pakaian di jaman Victorian dan Edwardian. Pada dasarnya format style dari fashion ini sama dengan basic format dari lolita, hanya lebih menambahkan unsur childish-nya. Salah satu kiblat dari fashion ini adalah baju yg dikenakan Alice dalam Alice in the Wonderland. Dalam hal make-up sweet lolita lebih pada natural make-up, tidak terlalu menor, dan tidak terlalu tebal. Fashion ini lebih memfokuskan pada aspek anak-anak dari style lolita ini.
6.Wa Lolita
Wa Lolita (atau Wa-loli) menggabungkan gaya pakaian Jepang tradisional dengan mode Lolita. Wa Lolita biasanya terdiri dari kimono atau hakama diubah agar cocok dengan pakaian Lolita pada umumnya. Bagian bawah pakaian yang diubah untuk mengakomodasi rok, atau blouse bergaya kimono digunakan sebagai atasan untuk rok Lolita polos. Outerwear dapat mencakup haori atau orang dewasa berukuran hifu-rompi. Sepatu dan aksesoris yang digunakan dalam gaya ini adalah ciri khas pakaian Jepang tradisional termasuk kanzashi bunga, dan geta, Zōri, atau Okobo. Sepatu ini sering digunakan sebagai pengganti sepatu Lolita normal platform dan sepatu bertumit tinggi.
7.Qi Lolita
Qi Lolita adalah gaya yang serupa tetapi menggunakan pakaian dan aksesoris cina di tempat Jepang. Biasanya ini termasuk qipao dan cheongsam-gaun dimodifikasi untuk mengakomodasi rok. Aksesoris termasuk platform-sandal untuk alas kaki dan bun-mencakup sebagai aksesori rambut.
8.Hime Lolita
Hime, atau “Putri,” Lolita dicirikan oleh gaya seorang putri berdasarkan gaya aristokrat Eropa.
9. Ōji (Boystyle)
Oji Atau Oji-sama Yang berarti “pangeran”, adalah sebuah fashion Jepang yang dianggap versi laki-laki mode Lolita. Gaya ini mengambil pengaruh dari pakaian anak-anak di era Victoria . Meskipun ini dianggap sebagai “gaya anak laki-laki”, sering dikenakan oleh perempuan maupun laki-laki.
Oji ini terinspirasi oleh apa yang dikenakan oleh Victoria anak laki-laki, dan termasuk bluouse dan kemeja maskulin, gaya-gaya lain knickerbockers dan celana pendek, kaus kaki setinggi lutut, topi, dan topi gaya tukang koran. Warna biasanya digunakan adalah hitam, putih, biru dan merah anggur, walaupun ada versi feminin mode dengan palet yang lebih luas. Contoh ialah pakaian yang dijual melalui Baby, the Stars Shine Bright garis Alice dan Pirates.
10. Sailor Lolita
Lolita fashion yang menggabungkan tampilan Pelaut Seifuku. Hal ini dapat mencakup kerah dan dasi, topi pelaut, dan garis-garis. Pelaut Lolita secara luas dikenal di anime populer Jepang.
11. Classic Lolita
Gaya Lolita paling dewasa, berasal dari abad 17 dan dengan corak mode Rocaille.
Wah ternyata banyak banget ya macam-macam style Lolita, tapi dari semua style Lolita yang ada, saya sangat suka dengan jenis Gothic Lolita, karena terlihat lebih netral dibanding style lolita yang lain, serta cocok untuk kulit saya yang warnanya tidak putih-putih amat, dan wajah yang tidak menarik.
Sekian....
AAA kereen !!! Bagud artikelnya. Ngomong2x aku suka banget gothic lolita. Ya innocent but mysterious ^_^ Kawaii!!!!
BalasHapus
BalasHapusTerimakasih atas informasinya, semoga sukses selalu dan Silahkan Kunjungi website kami ^^
Obat Herbal Radang Sendi Lutut